di hadapan rumah kami
orang-orang sedang menyemai radang
secara rambang tumbuh kelopak api yang mewarnai ladang
sambil menanti hujan tapi yang gugur embun sesat dari awan
burung-burung telah sepi bernyanyi sebagaimana riuh amfabia
di bendang kering hanya menanti sapa musibah
menatap awan-awam berarak hitam di langit
orang-orang telah hilang kemudi meski terus keras kepala
bahtera mundar mandir di olang aling samudera bangsanya
di mana pelabuhan dalam samar tanpa khabar
kami di dalam rumah menikmati kongkalikong orang-orang
bila lahir zahir yang berjilbab kebenaran bila tereram tenggelam
dalam temaram muslihat kepalsuan.
10 Jun 2008
Tiada ulasan:
Catat Ulasan